Pengiriman Makalah
Pratu menerima artikel orisinal dan laporan penelitian yang sedang berlangsung yang relevan dengan cakupan bidang jurnal.
Makalah dapat ditulis dalam bahasa Inggris maupun bahasa di kawasan Asia Tenggara, dengan disertai terjemahannya dalam bahasa Inggris, atau bahasa lain yang digunakan oleh anggota tim redaksi atau editor tamu. Panjang tulisan harus disertakan dalam email pengantar, dan penulis harus mengonfirmasi bahwa karya tulis tersebut belum pernah dipublikasikan di tempat lain dalam wujud apapun, atau sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di tempat lain. (Silakan lihat pengecualian tentang membagikan karya di tempat lain di bawah lisensi Creative Commons license.)
Artikel dan Laporan
Artikel yang dikirimkan ke Pratu akan ditinjau oleh panitia eksternal. Naskah artikel harus terdiri dari 5.000-7.000 kata, termasuk catatan kaki. Makalah harus merupakan hasil dari penelitian asli, termasuk analisis kritis subjek dan bacaan yang relevan (baik literatur regional dan internasional dianjurkan), dan menyajikan argumen yang jelas bagi pembaca akademik.
Laporan harus terdiri dari 1.000-2.000 kata, termasuk catatan kaki. Jurnal Pratu khususnya tertarik untuk menerima laporan tentang penelitian lapangan yang sedang dikerjakan atau baru saja diselesaikan oleh kontributor. Laporan boleh mendeskripsikan survei arkeologis dan penggalian, survei ikonografis dan material dari koleksi museum, konservasi, kuratorial atau pekerjaan lain yang berkaitan dengan pameran. Laporan harus menyajikan data baru dan menyediakan laporan yang bersifat tambahan dalam bahasa yang ringkas. Interpretasi yang ekstensif atau analisis kritis tidak diharapkan dalam laporan.
Naskah harus dikirimkan melalui email ke pratujournal@soas.ac.uk dalam dua format, sebagai dokumen Word dan sebagai PDF. Semua pengiriman harus diberi judul ‘Pratu article/report submission’ (pengajuan artikel/laporan Jurnal Pratu) dalam kotak subjek email.
Abstrak
Abstrak singkat (maksimal 250 kata) muncul di bagian awal setiap artikel atau laporan. Penulis harus menyediakan abstrak dalam bahasa artikel ditulis, dan terjemahan abstrak juga diterima.
Afiliasi Institusional
Nama penulis harus muncul setelah judul, diikuti oleh afiliasi institusi jika ada. Penulis dipersilakan menulis nama dalam bentuk yang diinginkan dalam artikel yang telah selesai, dengan memperhatikan urutan nama depan, nama belakang, nama lain, dan inisial yang diinginkan. Harap tunjukkan nama yang Anda inginkan untuk digunakan dalam rujukan sitasi.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih harus singkat, ditulis dalam gaya bahasa orang pertama, dan muncul sebagai catatan kaki pertama yang tidak dinomori, contoh: “Versi sebelumnya dari esai ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan Association of Asian Studies, Toronto, 30 Maret 2011. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Juliane Borchert dan Rajini Thomas atas bantuan komentar dari mereka.”
Biografi
Penulis harus menyertakan biografi dalam pengiriman karya, terdiri tidak lebih dari 150 kata, ditulis dalam gaya bahasa orang ketiga.
Teks Artikel – Gaya Penulisan dan Format
Panduan di bawah ini terkait format teks, ejaan, kutipan dan sitasi mencakup permasalahan tentang gaya penulisan. Jika ada isu terkait gaya penulisan yang tidak dibahas di bawah ini, mohon merujuk pada The Chicago Manual of Style (17th edition), karena Jurnal Pratu mengikuti gaya ini, menyesuaikan dengan ketentuan tulis Asia Tenggara apabila berlaku. Jika masih mempunyai isu terkait gaya penulisan pada saat pengiriman tulisan, silakan tanyakan pada anggota tim redaksi yang akan membantu Anda.
Format
Artikel harus ditulis dalam font yang sesuai unicode untuk memastikan diakritik dan aksara lain dapat dipertahankan, contohnya: Arial, Calibri. Tidak diperbolehkan menggunakan beberapa font dalam satu tulisan.
Teks harus berukuran 12 dan berjarak spasi double, sedangkan kutipan dan catatan kaki berjarak spasi single. Tidak diperbolehkan lebih dari satu jenis font. Jangan menjorokkan paragraf dan jangan meratakan teks ke kanan (right-hand alignment). Paragraf harus dipisahkan oleh satu baris kosong.
Huruf bercetak miring (Italics)
Penulisan huruf bercetak miring tidak boleh berlebihan, diizinkan sebuah kalimat bercetak miring, tapi tidak boleh seluruh paragraf. Judul buku harus dicetak miring, bukan digarisbawahi.
Ejaan
Periksa ejaan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online: https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
Kata-kata berbahasa asing
Secara umum, kata-kata yang tidak berasal dari bahasa Indonesia dicetak miring, kecuali kata-kata tersebut telah menjadi umum penggunaannya dan muncul dalam KBBI. Aksen dalam kata-kata yang tidak berbahasa Indonesia harus dipertahankan pada huruf kapital, contoh: École, Śāstra, Žižek.
Frasa atau kata dapat diberikan dalam bahasa aslinya untuk penjelasan. Kata-kata tersebut harus dicetak miring dan diberi tanda kurung setelah padanan bahasa Indonesia-nya, atau istilah asing dapat muncul terlebih dahulu dan bercetak miring, diikuti dengan terjemahannya dalam tanda kurung. Tanda kutip tidak diperlukan.
Judul asli berbahasa asing dan terjemahan judul dalam teks utama ditulis dalam tanda kurung dan diperlakukan layaknya judul, baik merupakan terjemahan yang diterbitkan maupun tidak, contoh:
Les êtres surnaturels dans la religion populaire khmère oleh Ang (Supranatural dalam Agama Rakyat Khmer) menguji tentang….
Kata-kata berbahasa Pali dan Sanskerta umumnya dicetak miring, kecuali kata benda yang utuh. Meski demikian, beberapa kata kini ditemukan dalam KBBI dan umumnya tidak perlu dicetak miring, contohnya: mandala. Penulis harus menggunakan ejaan bahasa Indonesia dari istilah dan nama berbahasa Sanskerta, diikuti ejaan IAST dalam tanda kurung. Ejaan IAST harus mengikuti Monier-Williams Sanskrit-English Dictionary dan menggunakan diakritik. Untuk kata-kata berbahasa Pali, lihat The Pali Text Society’s Pali-English dictionary.
Silakan hubungi tim redaksi terkait panduan bahasa kuno lainnya.
Aksara Asia Tenggara non-Romawi harus muncul dalam bentuk aslinya dan dalam transliterasi atau transkripsi fonetik Bahasa Indonesia, tergantung pada konteks artikel. Berikut tersedia panduan bahasa tertentu tentang jenis huruf, kamus, dan standar transliterasi untuk digunakan dalam pengiriman ke Jurnal Pratu. Panduan untuk bahasa tambahan akan ditambahkan sesuai kebutuhan
Kata-kata dalam bahasa Burma harus ditulis dalam aksara Burma dan dalam transliterasi atau transkripsi fonetik Bahasa Indonesia, tergantung pada konteks artikel. Penulis diminta untuk menggunakan jenis huruf yang sesuai dengan Unicode ‘Myanmar Text’ yang disediakan oleh Microsoft Word. Kamus atau transliterasi standar untuk bahasa Burma modern akan diputuskan di masa mendatang, namun untuk sementara harap hubungi tim redaksi.
Untuk kata-kata dalam bahasa Inggris, penulis diminta untuk menggunakan jenis huruf yang sesuai dengan Unicode seperti yang digunakan untuk konten berbahasa Indonesia untuk memastikan bahwa diakritik dan aksara lain dipertahankan, contoh: Arial, Calibri. Ejaan kata bahasa Inggris harus mengikuti Kamus Inggris Indonesia oleh John M. Echols dan Hassan Shadily (Gramedia, 1996).
Kata-kata dalam bahasa Khmer harus muncul dalam aksara Khmer dan dalam transliterasi atau transkripsi fonetik Bahasa Indonesia, tergantung pada konteks artikel. Penulis didorong untuk menggunakan jenis huruf yang sesuai dengan Unicode Khmer OS Siemreap. Kontributor yang menggunakan jenis huruf selain ini harus berkonsultasi dengan tim redaksi terlebih dahulu. Kamus atau transliterasi standar untuk bahasa Khmer modern akan diputuskan di masa mendatang, namun untuk sementara harap hubungi tim redaksi.
Kata-kata dalam bahasa Thailand harus muncul dalam aksara Thai dan dalam transliterasi atau transkripsi fonetik Bahasa Indonesia, tergantung pada konteks artikel. Penulis didorong untuk menggunakan jenis huruf yang sesuai dengan Unicode Cordia New. Ejaan kata-kata Thai harus mengikuti Kamus Lengkap/Bahasa Thai-Indonesia oleh Sainee Tamphu (ไซนีย์ ตำภู) (disunting oleh Davisakd Puaksom (ทวีศักดิ์ เผือกสม), Phitsanulok: Thailand Research Fund, Walailak University and Malang University, 2018).
Untuk kata-kata dalam bahasa Vietnam, penulis diminta untuk menggunakan jenis huruf yang sesuai dengan Unicode seperti yang digunakan untuk konten berbahasa Indonesia, contoh: Arial, Calibri. Kamus atau transliterasi standar untuk bahasa Vietnam modern akan diputuskan di masa mendatang, namun untuk sementara harap hubungi tim redaksi.
Apabila kamus-kamus yang disebutkan di atas tidak mengandung kata-kata yang diperlukan, silakan lihat SEAlang Library untuk informasi tambahan.
Kutipan
Kutipan yang terdiri lebih dari 50 kata harus dipisahkan sebagai blok berspasi single. Kutipan yang terlalu panjang harus dihindari.
Tanda kutip ganda harus digunakan untuk kutipan terlepas dari jenis tanda kutip yang digunakan dalam sumber aslinya. Tanda kutip tunggal harus digunakan untuk istilah kunci dan istilah yang problematik.
Kata-kata yang dihilangkan dari kutipan ditandai dengan titik-titik (tiga titik). Tanda titik tidak digunakan sebelum kata pertama kutipan, bahkan jika bagian awal kalimat asli telah dihilangkan, maupun digunakan setelah kata terakhir pada kutipan. Penggunaan huruf kapital dapat diubah secara diam-diam, jika diperlukan.
Sitasi – Catatan Kaki dan Daftar Pustaka
Sitasi ditulis berupa catatan kaki pendek, dan daftar pustaka.
Catatan kaki pendek mengandung nama penulis yang dirujuk, judul publikasi versi singkat (tidak termasuk sub-judul), dan nomor halaman atau rentang halaman.
Daftar pustaka hanya boleh mengandung literatur yang dirujuk di dalam teks artikel atau keterangan gambar. Daftar disusun sesuai nama penulis diurutkan secara alfabet dan disusun dengan baris bawah menjorok. DOI (Digital Object Identifiers) untuk versi publikasi yang dirujuk harus ditambahkan. DOI dapat diidentifikasi di www.crossref.org dan diperiksa di www.doi.org.
Berikut ini merupakan contoh bagaimana penulisan sitasi menurut jenis publikasi yang sering ditemui, baik dalam format catatan kaki maupun daftar pustaka.
Buku
Format catatan kaki:
- Mundardjito, Ambary, dan Djafar, Laporan Penelitian Arkeologi Banten 1976, 10–11.
- Utomo, Warisan Bahari Indonesia, 32–34.
- Santiko dan Nugrahani, Adegan dan Ajaran Hukum Karma pada Relief Karmawibhangga, 90.
- Ibrahim, Kompleks Candi Prambanan, 58–63.
Format daftar pustaka:
Ibrahim, Maulana. Kompleks Candi Prambanan: Dari Masa ke Masa. Jakarta: Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, 1996.
Mundardjito, Hasan Muarif Ambary, dan Hasan Djafar. Laporan Penelitian Arkeologi Banten 1976. Berita Penelitian Arkeologi 18. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.
Santiko, Haryani, dan D.S. Nugrahani. Adegan dan Ajaran Hukum Karma pada Relief Karmawibhangga. Seri Terbitan Candi Borobudur 4. Magelang: Balai Konservasi Borobudur, 2012.
Utomo, Bambang Budi. Warisan Bahari Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016.
Buku-buku suntingan dan terjemahan
Format catatan kaki:
- Lombard, Nusa Jawa, vol.1, 13–15.
- Fontein, Soekmono, dan Suleiman, Kesenian Indonesia Purba Zaman2 Djawa Tengah dan Djawa Timur, 41.
Format daftar pustaka:
Fontein, Jan, R. Soekmono, dan Satyawati Suleiman. Kesenian Indonesia Purba Zaman2 Djawa Tengah dan Djawa Timur. Diterjemahkan oleh Soetjipto Suryohandoko. New York: Asia Society, 1972. Diterbitkan pertama kali dalam Bahasa Inggris dengan judul Ancient Indonesian Art of the Central and Eastern Javanese Periods (New York: Asia Society, 1971).
Lombard, Denys. Nusa Jawa: Silang Budaya: Kajian Sejarah Terpadu. Diterjemahkan oleh Winarsih Partaningrat Arifin, Rahayu S. Hidayat, dan Nini Hidayati Yusuf. 3 vols. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996. Diterbitkan pertama kali dalam Bahasa Prancis dengan judul Le Carrefour javanais: essai d’historie globale (Paris: École des Hautes Études en Sciences Sociales, 1990).
Bagian dalam buku yang disunting; esai dalam katalog pameran; makalah dalam volume prosiding konferensi
Format catatan kaki:
- Susetyo, “Permukiman di Lingkungan Percandian Bumiayu,” 127–30.
- Wuryantoro, “Sanjaya, Sailendra dan Kelingwangsa?,” 615–17.
- Mardiana, “Koleksi dari Puger Wetan,” 35.
- Tanudirjo, “Borobudur Sebagai Mandala,” 89–90.
Format daftar pustaka:
Mardiana, Intan. “Koleksi dari Puger Wetan.” Dalam Katalog Pameran: Warisan Budaya Bersama, 34–38. Jakarta: Museum Nasional, 2005.
Susetyo, Sukowati. “Permukiman di Lingkungan Percandian Bumiayu.” Dalam Tabir Peradaban Sungai Lematang: Kajian Sriwijaya di Kawasan Percandian Bumiayu, disunting oleh Agus Aris Munandar, 127–45. Palembang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Balai Arkeologi Sumatera Selatan, 2019.
Tanudirjo, Daud Aris. “Borobudur Sebagai Mandala: Masa Lalu dan Masa Kini.” Dalam 100 Tahun Pascapemugaran Candi Borobudur. Trilogi I, Menyelamatkan Kembali Candi Borobudur, disunting oleh Haryani Santiko, 83–93. Magelang: Balai Konservasi Borobudur, 2015.
Wuryantoro, Edi. “Sanjaya, Sailendra dan Kelingwangsa? (Sebuah Telaah Pendahuluan).” Dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi III, Ciloto, 23–28 Mei 1983, disunting oleh R.P. Soejono, Satyawati Suleiman, Soejatmi Satari, Nies A. Subagus, dan Ratna Indraningsih, 601–20. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
Artikel Jurnal
Format catatan kaki:
- Setyawan dkk., “Interpretasi Relief Gandawyuha di Candi Borobudur,” 20–22.
- Lelono, “Bahan dan Cara Pembuatan Arca Batu Sebagai Komponen Penting Candi-Candi Masa Klasik di Jawa,” 98.
- Sulistyowati, Wibowo, dan Ardiyansyah, “Interpretasi Fungsi Tembikar dari Sektor ABH Kawasan Percandian Muarajambi,” 37–38.
Format daftar pustaka:
Lelono, T.M. Hari. “Bahan dan Cara Pembuatan Arca Batu Sebagai Komponen Penting Candi-Candi Masa Klasik di Jawa.” Berkala Arkeologi 33, no.1 (2013): 93–107. https://doi.org/10.30883/jba.v33i1.8.
Setyawan, Hari, Panggah Ardiyansyah, Dhanny Indra Permana, Mura Aristina, dan Irawan Setiyawan. “Interpretasi Relief Gandawyuha di Candi Borobudur (Studi Kasus Relief Gandawyuha Dinding Lorong II).” Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur 14, no.2 (2020): 16–41. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v14i2.243.
Sulistyowati, Dian, Dicky Caesario Wibowo, dan Hafiyyan Dinan Ardiansyah. “Interpretasi Fungsi Tembikar dari Sektor ABH Kawasan Percandian Muarajambi Berdasarkan Analisis Residu dengan Menggunakan Metode Gas Chromotography-Mass Spectrometry (GC/MS).” Amerta 39, no.1 (2021): 35–50. https://doi.org/10.24832/amt.v39i1.35-50.
Gambar dan Ilustrasi
Penulis diminta untuk membatasi jumlah ilustrasi yang menyertai artikel atau laporan sebanyak 20 gambar, dan mengupayakan jumlah yang seminimal mungkin untuk pemahaman yang komprehensif. Ilustrasi berjumlah lebih dari 20 mungkin diperbolehkan jika didiskusikan dengan tim redaksi. Materi audiovisual juga dapat dipertimbangkan dalam situasi tertentu. Gambar dapat ditempatkan di antara teks, tetapi juga harus dikirim secara terpisah sebagai file image (JPEG, TIFF, dll.). Ilustrasi, peta dan gambar harus diberi judul dan dinomori. Daftar keterangan ilustrasi dan gambar harus tersedia di akhir teks.
Pada umumnya gambar digital harus memiliki resolusi 300 dpi, sedangkan ilustrasi harus memiliki resolusi 600 dpi. Penulis harus berkonsultasi dengan redaksi terkait spesifikasi gambar sebelum pengiriman final. Penulis harus mendapat persetujuan, sebelum pengiriman final, untuk reproduksi ilustrasi atau materi lain yang bukan miliknya sendiri. Contoh surat permohonan izin untuk reproduksi gambar tersedia di bawah ini.
Contoh surat permohonan ijin (Bahasa Indonesia)
Tim Jurnal Pratu tidak melakukan jasa penggambaran ulang atau penulisan peta atau gambar, tetapi silakan hubungi kami untuk mendiskusikan modifikasi file gambar bila dirasa perlu.
Naskah
Halaman naskah akan dikirimkan kepada para penulis. Naskah ini hanya dimaksudkan untuk pemeriksaan, dan teks tidak bisa diubah pada tahap ini. Apabila penulis tidak mengembalikan naskah pada tanggal yang telah ditentukan, hal ini akan dianggap sebagai persetujuan untuk menggunakan naskah yang terakhir dikoreksi oleh editor.
Disclaimer dan penyelesaian masalah
Pendapat-pendapat yang dinyatakan dalam Jurnal Pratu merupakan milik penulis dan tidak mewakili pandangan Tim Redaksi Jurnal Pratu.
Daftar kelengkapan pengiriman naskah
Sebagai bagian dari proses pengiriman, penulis harus memeriksa apakah mereka sudah memenuhi hal-hal berikut, dan naskah dapat dikembalikan kepada penulis apabila tidak sesuai dengan ketentuan berikut.
- Naskah yang dikirim belum pernah dipublikasikan, ataupun sedang dikirim ke jurnal lain untuk dipertimbangkan (jika ragu, silakan hubungi tim redaksi).
- File naskah yang dikirim berupa file berformat OpenOffice, Microsoft Word, RTF, atau WordPerfect.
- Jika memungkinkan, sediakan DOI referensi (atau URL, untuk materi referensi yang hanya tersedia secara daring).
- Teks ditulis dengan spasi single, menggunakan jenis huruf sesuai Unicode berukuran 12-point; menggunakan huruf bercetak miring dan bukan garis bawah (kecuali alamat URL); dan seluruh ilustrasi, gambar dan tabel diberi nomor di dalam teks pada letak yang sesuai.
- Ilustrasi, gambar dan tabel harus diberi nomor dan dikirim secara terpisah dari teks di dalam satu berkas lampiran.
- Teks mematuhi gaya penulisan dan persyaratan bibliografi seperti yang dijelaskan dalam panduan di atas.
- Form Pernyataan Penulis yang ditandatangani harus dikirim bersamaan dengan pengiriman naskah – unduh dokumen tersebut dari laman berikut About page.
Pernyataan Privasi
Nama dan alamat email akan digunakan secara eksklusif untuk tujuan jurnal ini dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain atau dibagikan kepada pihak lain.
(Bahasa – Submissions)